9 Diagnosis a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, imobilisasi, nyeri pada kaki, lingkungan yang mengganggu. b. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur. c. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia. 10.
Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur Intervensi Keperawatan NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction. Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur Intervensi Keperawatan NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan pola tidur Definisi Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal Batasan Karakteristik Perubahan pola tidur normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat Faktor Yang Berhubungan Kelembaban lingkungan sekitar Suhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap Gangguanmis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium Kurang kontrol tidur Kurang privasi, Pencahayaan Bising, Bau gas Restrain fisik, Teman tidur Tidak familier dengan prabot tidur NOC Anxiety reduction Comfort level Pain level Rest Extent and Pattern Sleep Extent an Pattern Kriteria Hasil Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Pola tidur, kualitas dalam batas normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur NIC Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasikan pemberian obat tidur Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Instruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam DAFTAR PUSTAKA Nurarif . dan Kusuma. H. 2015. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta MediAction. dapatmencegah terjadinya gangguan pola tidur pada pasien preoperasi dengan cara menyarankan pasien membaca buku, membatasi jumlah keluarga yang menunggu, apabila nyeri tidak teratasi perawat dapat memberikan obat nyeri kepada pasien. Kata Kunci: Lingkungan, Penyakit, Gangguan Pola Tidur Kepustakaan: 15 (2005 - 2014) Pendahuluan Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan 1. Pengantar Gangguan pola tidur seringkali dianggap sepele dan diabaikan. Padahal, gangguan ini dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, termasuk nyeri. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang hubungan antara gangguan pola tidur dengan nyeri. 2. Apa itu Gangguan Pola Tidur? Gangguan pola tidur adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak dan teratur. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan yang mendasar. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. 3. Apa itu Nyeri? Nyeri adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan oleh seseorang pada bagian tubuh tertentu. Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, inflamasi, dan gangguan kesehatan yang mendasar. Nyeri dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan memengaruhi aktivitas sehari-hari. 4. Hubungan antara Gangguan Pola Tidur dengan Nyeri Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan pola tidur dapat mempengaruhi rasa nyeri seseorang. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat memengaruhi sistem saraf dan mempengaruhi cara tubuh merespons terhadap rasa nyeri. Selain itu, tidur yang tidak cukup dapat mengurangi produksi hormon melatonin yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang lebih sensitif terhadap rasa nyeri. 5. Gangguan Pola Tidur dan Migrain Migrain adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh kontraksi dan pelebaran pembuluh darah di kepala. Gangguan pola tidur dapat memicu migrain dan memperburuk gejala migrain. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena migrain dan memperburuk gejalanya. 6. Gangguan Pola Tidur dan Sakit Punggung Sakit punggung adalah kondisi di mana seseorang mengalami nyeri pada bagian punggung. Gangguan pola tidur dapat memperburuk nyeri pada punggung. Tidur dalam posisi yang salah atau tidur terlalu lama dapat menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan meningkatkan risiko terkena sakit punggung. 7. Gangguan Pola Tidur dan Fibromyalgia Fibromyalgia adalah kondisi di mana seseorang mengalami nyeri pada seluruh tubuh dan kelelahan yang berkepanjangan. Gangguan pola tidur dapat memperburuk gejala fibromyalgia. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena fibromyalgia dan memperburuk gejalanya. 8. Gangguan Pola Tidur dan Osteoartritis Osteoartritis adalah kondisi di mana seseorang mengalami kerusakan pada sendi dan tulang. Gangguan pola tidur dapat memperburuk gejala osteoartritis. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena osteoartritis dan memperburuk gejalanya. 9. Gangguan Pola Tidur dan Artritis Reumatoid Artritis reumatoid adalah kondisi di mana seseorang mengalami peradangan pada sendi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Gangguan pola tidur dapat memperburuk gejala artritis reumatoid. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid dan memperburuk gejalanya. 10. Gangguan Pola Tidur dan Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah. Gangguan pola tidur dapat memperburuk tekanan darah tinggi. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan memperburuk gejalanya. 11. Gangguan Pola Tidur dan Diabetes Diabetes adalah kondisi di mana seseorang mengalami kadar gula darah yang tinggi. Gangguan pola tidur dapat mempengaruhi kadar gula darah dan memperburuk gejala diabetes. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan memperburuk gejalanya. 12. Gangguan Pola Tidur dan Penyakit Jantung Penyakit jantung adalah kondisi di mana seseorang mengalami masalah pada jantung. Gangguan pola tidur dapat memperburuk gejala penyakit jantung. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan memperburuk gejalanya. 13. Faktor Risiko Gangguan Pola Tidur Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gangguan pola tidur antara lain Usia Obesitas Konsumsi alkohol dan kafein Stres dan kecemasan Kondisi kesehatan yang mendasar seperti sleep apnea dan restless leg syndrome 14. Faktor Risiko Nyeri Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena nyeri antara lain Cedera Inflamasi Gangguan kesehatan seperti arthritis dan fibromyalgia Kondisi psikologis seperti depresi dan kecemasan Usia 15. Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur Membuat jadwal tidur yang teratur Menghindari konsumsi alkohol dan kafein sebelum tidur Menjaga suhu ruangan yang nyaman Melakukan relaksasi sebelum tidur seperti meditasi dan yoga Menghindari aktivitas yang dapat membuat sulit tidur seperti menonton TV atau menggunakan gadget sebelum tidur 16. Cara Mengatasi Nyeri Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi nyeri Minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter Mengompres bagian yang nyeri dengan air hangat atau dingin Merendam tubuh dalam air hangat Melakukan terapi fisik seperti pijat dan akupunktur Melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga 17. Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter? Jika gangguan pola tidur dan nyeri berkepanjangan dan mempengaruhi kualitas hidup, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu melakukan evaluasi dan memberikan pengobatan yang sesuai. 18. Kesimpulan Gangguan pola tidur dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit termasuk nyeri. Penting untuk mengatasi gangguan pola tidur dan nyeri dengan tepat agar kualitas hidup tidak terganggu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gangguan pola tidur dan nyeri yang berkepanjangan. Kesehatan Polatidur membaik diberi kode L.05045 dalam SLKI. Pola tidur membaik berarti keadekuatan dan kuantitas tidur membaik. Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa pola tidur membaik adalah: Keluhan sulit tidur menurun; Keluhan sering terjaga menurun; Keluhan tidak puas tidur menurun; Keluhan pola tidur berubah menurun; Keluhan istirahat tidak cukup menurun Gangguan tidur adalah kelainan pada pola tidur seseorang. Kondisi ini dapat menimbulkan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya. Gangguan tidur dapat ditandai dengan mengantuk di siang hari, sulit tidur di malam hari, atau siklus tidur dan bangun tidur yang tidak teratur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit lain, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Jenis dan Penyebab Gangguan Tidur Berdasarkan bentuk kelainan atau gejalanya, gangguan tidur terbagi dalam beberapa jenis. Di bawah ini adalah beberapa jenis gangguan tidur yang sering terjadi 1. Insomnia Insomnia adalah kondisi ketika seseorang sulit tidur atau butuh waktu yang sangat lama sampai bisa tidur. Insomnia dapat disebabkan oleh kebiasaan sebelum tidur yang tidak baik, gangguan mental, restless legs syndrome, atau penyakit tertentu salah satunya gangguan kelenjar pineal. 2. Hipersomnia Hipersomnia adalah kondisi ketika penderitanya tidur sangat panjang sehingga penderitanya selalu mengantuk di siang hari. Ada berbagai hal yang berpotensi menyebabkan hipersomnia atau tidur berlebihan, salah satunya adalah depresi. 3. Tidur berjalan Penyakit tidur berjalan sleepwalking dalam istilah medis disebut somnabulisme. Penderita kondisi ini sering bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur, tetapi ia tidak menyadari apa yang dilakukannya. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa dan juga anak-anak. 4. Nightmare mimpi buruk Mimpi buruk terjadi saat otak menyebabkan seseorang memimpikan hal-hal yang meresahkan. Belum diketahui mengapa kondisi ini terjadi. Namun, mimpi buruk pada anak diduga dipicu oleh rasa cemas atau takut bila jauh dari orang tuanya. 5. Sleep terror teror tidur Teror tidur lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 4–8 tahun. Penderita teror tidur dapat tampak ketakutan hingga berteriak ketika tidur. Pada anak, kondisi ini dapat dipicu oleh kelelahan atau demam. Gejala Gangguan Tidur Ada berbagai gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita gangguan tidur, antara lain Bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur Sulit tidur di malam hari Gerakan tungkai yang tidak disengaja saat ingin tertidur Irama napas yang tidak normal saat tidur Ketakutan, bermimpi buruk, berteriak, atau berjalan ketika tidur Kebiasaan mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas sesaat, ketika sedang tidur Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali Tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur Sering mengantuk di siang hari sehingga dapat tiba-tiba tertidur di waktu yang tidak wajar, misalnya saat mengemudi Kesemutan atau sensasi yang menjalar di tangan dan kaki Lemah otot, badan lemas, atau sering merasa lelah Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gangguan tidur, terutama bila sudah mengganggu kegiatan sehari-hari. Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter Tertidur ketika sedang mengemudi Sulit terjaga ketika sedang menonton televisi atau membaca buku Sulit berkonsentrasi saat di sekolah, kantor, atau di rumah Penurunan performa di tempat kerja atau sekolah Sulit mengingat sesuatu Lambat dalam merespons sesuatu Diagnosis Gangguan Tidur Dokter akan menanyakan pola tidur pasien, meliputi berapa lama waktu tidur, apakah sering terbangun ketika sedang tidur, atau apakah sering tertidur ketika sedang beraktivitas di siang hari. Dokter juga dapat bertanya tentang kebiasaan pasien saat tidur pada teman sekamar atau keluarga pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki masalah emosional, pernah atau sedang menderita penyakit tertentu, atau sedang menggunakan obat-obatan yang dapat menurunkan kualitas tidur. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa saluran pernapasan pasien, seperti hidung, mulut, atau tenggorokan. Selanjutnya, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti Polisomnografi atau sleep study, untuk menganalisis level oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak ketika tidur Electroencephalogram EEG, untuk mengukur aktivitas listrik di otak Tes darah, untuk mendiagnosis penyakit tertentu yang dapat menyebabkan gangguan tidur. CT scan, untuk mendeteksi kelainan di otak yang menyebabkan gangguan tidur Pengobatan Gangguan Tidur Cara mengobati gangguan tidur tergantung pada penyebabnya. Di bawah ini adalah beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur 1. Perubahan gaya hidup Pada dasarnya, penerapan pola hidup sehat dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang. Beberapa bentuk gaya hidup sehat yang dapat dilakukan adalah Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan Membatasi asupan gula dengan mengurangi konsumsi cemilan yang manis Berolahraga secara rutin Mengelola stres dengan baik Membuat jadwal tidur harian dan menaati jadwal tersebut dengan disiplin Mengurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari Mengurangi konsumsi minuman beralkohol Menghentikan penggunaan HP setidaknya 30 menit sebelum tidur untuk menghindari dampak negatif HP terhadap kualitas tidur Tidak merokok Menjauhi kebiasaan tidur sepanjang hari pada hari libur, karena dapat mengubah pola tidur di hari kerja 2. Psikoterapi Salah satu contoh psikoterapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir penderita gangguan tidur. 3. Penggunaan alat khusus ketika tidur Pada penderita hipersomnia, dokter mungkin akan menganjurkan penggunaan alat khusus ketika tidur. Alat tersebut terdiri dari masker oksigen yang tersambung ke alat yang dinamakan continuous positive airway pressure CPAP. Terapi CPAP berguna untuk membuat saluran pernapasan tetap terbuka. 4. Obat-obatan Obat-obatan yang biasa diberikan oleh psikiater untuk mengatasi gangguan tidur antara lain Obat penenang Obat antidepresan Komplikasi Gangguan Tidur Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi ketika seseorang menderita gangguan tidur, di antaranya Penurunan libido Munculnya keriput dan kantung mata Sering lupa Berat badan meningkat Penurunan konsentrasi, kemampuan penalaran, dan pemecahan masalah, sehingga sulit membuat keputusan Penurunan prestasi di sekolah atau performa di tempat kerja Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan umum Kecelakaan saat bekerja atau berkendara akibat menurunnya kewaspadaan Peningkatan risiko terkena penyakit, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung Pencegahan Gangguan Tidur Gangguan tidur dapat dicegah dengan beberapa cara berikut Menciptakan lingkungan yang baik untuk tidur Menghindari alkohol, kafein, dan rokok Tidak bekerja hingga larut malam Tidur sesuai jadwal Berolahraga rutin
berhubungandengan gangguan psikologis yang menjadi faktor risiko untuk terjadinya depresi, gangguan cemas, alkohol, dan penyalahgunaan obat, penurunan imunitas 2.3.2 Pola dan kualitas tidur remaja. Masa remaja ditandai dengan adanya perubahan biologis, kognitif dan emosional. depresi, kelelahan, dan nyeri somatik. Penelitan tersebut
Gangguanpola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang di alamai oleh penderita kanker servik. Pasien dengan cemas biasanya akan terganggu istirahat dan tidurnya, pasien akan lebih sering terbangun pada malam hari karena cemas yang dirasakan. Gangguan pola tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang
Toleransiterhadap nyeri meningkat sesuai dengan pertambahan usia, misal semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman terhadap nyeri dan usaha mengatasinya. Kelelahan juga meningkatkan nyeri dan banyak orang merasa lebih nyaman setelah tidur.

emosiyang menyebabkan gangguan pola tidur adalah suara berisik pengunjung berdatangan menyebabkan susah tidur menjadi stres dan emosi, 4) Faktor utama yang menyebabkan terganggunya pola tidur responden adalah faktor lingkungan rawat inap, ditunjukkan nilai korelasi faktor lingkungan dengan pola tidur adalah sebesar 0,440. Adapun faktor

ceDMey.
  • wpwt25rqh0.pages.dev/593
  • wpwt25rqh0.pages.dev/889
  • wpwt25rqh0.pages.dev/34
  • wpwt25rqh0.pages.dev/823
  • wpwt25rqh0.pages.dev/15
  • wpwt25rqh0.pages.dev/236
  • wpwt25rqh0.pages.dev/860
  • wpwt25rqh0.pages.dev/681
  • wpwt25rqh0.pages.dev/957
  • wpwt25rqh0.pages.dev/316
  • wpwt25rqh0.pages.dev/328
  • wpwt25rqh0.pages.dev/116
  • wpwt25rqh0.pages.dev/979
  • wpwt25rqh0.pages.dev/24
  • wpwt25rqh0.pages.dev/19
  • gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri